Alquran meninggikan martabat dan juga memuliakan beberapa bulan tertentu dengan janji fadilah yang berlipat ganda atas mukim yang berusaha untuk menjauhkan diri dari kemungkaran dan juga kemaksiatan pada sesama manusia terutama lagi pada Allah SWT. Akan tetapi pada kenyataannya, bulan Safar dianggap sebagai bulan yang sial sehingga diadakan banyak acara ritual untuk menolak bala serta takhayul yang masih dipercaya umat muslim di Indonesia.
Bulan Safar menjadi salah satu bulan Allah yang mulia dimana Allah SWT menurunkan banyak bala dan juga cobaan serta musibah pada bumi. Akan tetapi, beberapa musibah tersebut tidak akan terjadi kecuali dengan qadha dan qadar dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW memberi penjelasan tentang umat yang tidak diperbolehkan untuk percaya pada sebuah penyakit bisa menular karena penyakit itu sendiri, namun penyakit yang menular tidak lain karena kehendak Allah SWT dan juga Qadah serta Qadarn-nya.
Dari AbuHurairah RA dari Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya beliau bersabda:”Tiada kejangkitan, dan juga tiada mati penasaran, dan tiada juga Safhar”, kemudian seorang badui Arab berkata: “Wahai Rasulullah SAW, onta-onta yang ada di padang pasir yang bagaikan sekelompok kijang, kemudian dicampuri oleh Seekor onta betina berkudis, kenapa menjadi tertular oleh seekor onta betina yang berkudis tersebut ?”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Lalu siapakah yang membuat onta yang pertama berkudis (siapa yang menjangkitinya)?“. HR Buhari dan Muslim. Semua kesialan yang diterima tidak ada hubungannya dengan hari, tanggal atau bulan seperti pada bulan Safar dan ada banyak keutamaan bulan Safar menurut Islam dan sunnah seperti yang kami berikan pada kesempatan kali ini.
- Memperkuat Iman
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus : 107).
- Meyakini Ketetapan Allah SWT
- Menghindari Hal Yang Bertentangan Dengan Ketauhidan
- Meningkatkan Taqwa dan Tawakkal Pada Allah SWT
- Tauhid Disertai Dengan Tasbih dan Taubat
“Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al Anbiya: 88)
- Mengakui Dosa Yang Sudah Dilakukan
Sangat penting mengetahui Dosa yang Tak Terampuni Oleh Allah SWT, seperti Dosa Meninggalkan Shalat 5 waktu dan juga Dosa Besar dalam Islam. Sehingga kamu bisa mengamalkan Amalan Penghapus Dosa Besar sehingga bisa meringangkan amal buruk saat diperhitungan di akhirat nanti.
- Memperlihatkan Pembersihan Allah SWT Dari Kekurangan
- Menunjukkan Atas Tauhid
- Berdoa Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Banyak doa yang bisa dipanjatkan seperti Doa di Pagi Hari dalam Islam, Doa Agar Dipermudah Segala Urusan, Doa Agar Dimudahkan Rezeki, Doa Untuk Mendapat Keturunan juga Doa untuk mendapatkan Jodoh dalam Islam agar membantu anda menjalani kehidupan di dunia dan mendapatkan pahala di akhirat nanti.
- Menumbuhkan Prasangka Baik dan Optimis
“Anas Bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada ‘Adwa, thiyarah dan aku kagum dengan Al Fa’lu Ash Shalih, yaitu perkataan baik.” HR. Bukhari.
- Menyandarkan Diri Pada Allah SWT
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menyatakan jika perasaan memiliki nasib sial akan hilang dengan sendirinya apabila kita bersandar sepenuhnya pada Allah SWT ditambah juga dengan doa untuk menghadapi ujian.
- Mempertebal Keimanan
- Menuai Pahala
- Terkabulnya Doa Yang Dipanjatkan
Al-Hafizh ibnu rajab rahimahullah berkata, “Bertambah lamanya suatu safar akan lebih menjadikan sebuah do’a terkabulkan, karena hati saat itu rendah disebabkan keasingan diri dari kampung halamannya, sedangkan kerendahan diri dan menanggung beban merupakan sebab terkabulkannya do’a.” (jami’ul ‘Ulum walhikam 1/269).
- Perbanyak Bacaan Alquran
“baca dan naiklah, serta tartilkan sebagaimana engkau telah mentartilkannya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Ahmad)
Tidak terdapat amalan istimewa atau tertentu yang dikhususkan untuk bisa dirayakan pada bulan Safar baik itu dalam ayat-ayat Al-Quran, sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam, sahabat maupun para salafushshalihin. Amalan di bulan Safar sama halnya dengan amalan harian yang juga diamalkan pada bulan lainnya. Sedangkan kepercayaan tentang masalah sial atau bala merupakan kepercayaan dari orang jahiliyyah sebelum Islam datang seperti contohnya mandi di sungai atau di pantai pada bulan Safar yang berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang terdahulu dan juga berkaitan dengan upacara keagamaan Hindu.
“Tiada wabah dan tiada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari)
Demikian penjelasan terkait beberapa keutamaan bulan safar yang bisa diamalkan umat Islam agar mendapatkan rahmat di Yaumul akhir nanti. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Tentang Artikel Ini,. Yang Kami Harapkan Kalian Bisa Berkomentar Mengikuti Peraturan
Seperti di Bawah ini ↓
1. Harap Berkomentar yang Sopan
2. Dilarang Komentar Link Aktif, Karna Akan Di Anggap Spam
3. Komentar Sesuai ISI Artikel
Komentar Anda Akan Dilihat Banyak Orang, Jadi Keluarkan Lah Komentar Terbaik Anda