TRIBUNJABAR/LAISA KHOERUN NISSA
Sejumlah
massa dari Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kota Bandung turut
melakukan aksi di tengah Rapat dan Pawai Akbar (RPA) Hizbut Tahrir
Indonesia di kawasan Lapangan Gasibu, Kamis (14/5).
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Di tengah Rapat dan Pawai Akbar (RPA) Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI), massa dari Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kota
Bandung turut menggelar aksi. Mereka menyerukan agar masyarakat menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Korlap Pagar Nusa Saefudin Z.H, menuturkan Musyawarah Nasional Alim
Ulama NU memandang Islam sebagau agama yang mewajibkan umatnya untuk
membentuk sebuah pemerintahan dan menegakan hukum agar tidak terjadi
chaos. Namun, katanya, Islam tidak menunjuk satu bentuk negara dan
sistem pemerintahan tertentu.
"Bagi Islam, negara dan pemerintahan dianggap sah bukan karena bentuknya, tetapi sunstansinya. Dengan kata lain, Islam mengukur keabsahan bentuk sebuah negara sejauhmana negara secara konstitusional dan pemerintah sebagai penyelenggara negara melindungi dan menjamin warganya mengamalkan ajaran agamanya," katanya, Kamis (14/5).
Ia menambahkan berdasarkan khazanah sumber hukum dan sejarah Islam, agama Islam memberi wewenang penuh kepada umatnya untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai kondisi zaman, tempat dan kesiapan pranatanya.
"Dengan demikian, memperjuangkan tegaknya nilai-nilai substansif ajaran Islam seperti keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran dalam sebuah bentuk apapun negara jauh lebih penting daripada memperjuangkan tegaknya simbol-simbol negara Islam yang bersifat partikular," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan umat Islam untuk menangkal setiap jalan dan upaya munculnya gerakan yang mengancam NKRI. Menurutnya, saat ini pemerintah tidak tegas terhadap keberadaan ormas yang secara terang-terangan mengajarkan khilafah dan tidak mengakui asas Pancasila di Indonesia.
"Ormas tak berasas Pancasila menginginkan NKRI diganti Khilafah. Padahal wacana tersebut bertentangan dengan Undang-Undang," katanya.
Pantauan Tribun, sejumlah massa dari Pencak Silat NU Pagar Nusa Bandung ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian untuk menghindari bentrokan dengan massa HTI. Kedua pihak saling melempar orasi dimana satu pihak mendukung adanya khilafah, sementara pihak lain mengutarakan pentingnya menjaga NKRI. (isa)
"Bagi Islam, negara dan pemerintahan dianggap sah bukan karena bentuknya, tetapi sunstansinya. Dengan kata lain, Islam mengukur keabsahan bentuk sebuah negara sejauhmana negara secara konstitusional dan pemerintah sebagai penyelenggara negara melindungi dan menjamin warganya mengamalkan ajaran agamanya," katanya, Kamis (14/5).
Ia menambahkan berdasarkan khazanah sumber hukum dan sejarah Islam, agama Islam memberi wewenang penuh kepada umatnya untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai kondisi zaman, tempat dan kesiapan pranatanya.
"Dengan demikian, memperjuangkan tegaknya nilai-nilai substansif ajaran Islam seperti keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran dalam sebuah bentuk apapun negara jauh lebih penting daripada memperjuangkan tegaknya simbol-simbol negara Islam yang bersifat partikular," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah dan umat Islam untuk menangkal setiap jalan dan upaya munculnya gerakan yang mengancam NKRI. Menurutnya, saat ini pemerintah tidak tegas terhadap keberadaan ormas yang secara terang-terangan mengajarkan khilafah dan tidak mengakui asas Pancasila di Indonesia.
"Ormas tak berasas Pancasila menginginkan NKRI diganti Khilafah. Padahal wacana tersebut bertentangan dengan Undang-Undang," katanya.
Pantauan Tribun, sejumlah massa dari Pencak Silat NU Pagar Nusa Bandung ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian untuk menghindari bentrokan dengan massa HTI. Kedua pihak saling melempar orasi dimana satu pihak mendukung adanya khilafah, sementara pihak lain mengutarakan pentingnya menjaga NKRI. (isa)
SUMBER : TRIBUN JABAR
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Komentar Tentang Artikel Ini,. Yang Kami Harapkan Kalian Bisa Berkomentar Mengikuti Peraturan
Seperti di Bawah ini ↓
1. Harap Berkomentar yang Sopan
2. Dilarang Komentar Link Aktif, Karna Akan Di Anggap Spam
3. Komentar Sesuai ISI Artikel
Komentar Anda Akan Dilihat Banyak Orang, Jadi Keluarkan Lah Komentar Terbaik Anda